Penghina yang terhina
Izinkan saya menghinakan diri dengan beberapa kata najis penuh keangkuhan.
Ini saya, sang pemenang dari pertarungan beberapa sperma yang memperebutkan kehidupan. Saya manusia, makhluk paling istimewa se-jagad raya. Menguasai kehidupan alam seutuhnya, tumbuh dan makan seperti tanaman, berperasaan dan bergerak seperti binatang, namun hanya saya yang bisa berpikir secara rasional. Semua bisa tunduk di hadapan saya, bahkan saya bisa menjadi seperti Tuhan.
Izinkan saya menghinakan diri dengan beberapa kata najis penuh kerakusan.
Binatang-binatang itu bisa makan di tempat sampah, kalau ada makanan lezat, telan saja semuanya, jangan jadi manusia bodoh!
Tanaman itu masih bisa menyerap air dari selokan, kalau ada air berlimpah, teguk saja semuanya, lakukan seperti saya.
Saya hidup sangat bahagia, saya tidak pernah merasakan kelaparan dan kehausan selama saya ada di bumi. Kalau-kalau saya punya anak, dia harus pula berbahagia, seperti saya.
Izinkan saya menghinakan diri dengan beberapa kata najis penuh kemaksiatan.
Saya adalah penguasa di bumi ini, tidak pernah ada yang melarang dan mengekang saya. Kalaupun ada, mungkin hanya dengan sebuah sindiran, gunjingan, atau bahkan sebuah hukuman yang dilakukan oleh makhluk-makhluk sok suci di luar sana.
Saya adalah seorang perempuan, ketika merasa kecewa, saya balas dendam. Saya juga penikmat kepuasan, bersama lelaki saya lampiaskan. Jika mereka(lelaki) merendahkan saya, saya lucuti saja harga diri mereka dengan berdiri tanpa busana. Ini perihal gampang, untuk apa di tahan-tahan? Hidup hanya sekali, bukan? Sayang kalau di sia-siakan, yang dibutuhkan hanyalah sebuah kesempatan.
Begitulah sedikit saya gambarkan diri saya yang hina. Saya akan terus menghina makhluk Tuhan ini, tidak banyak alasan, hanya agar saya tahu bagaimana cara Tuhan menelanjangi saya dari ketololan, itu saja.
Komentar
Posting Komentar