Selamat menggenapi dua tahun kebersamaan, pacar!

bahkan sampai bayi mungil ini tidur, aku masih bingung mau nulis apa. padahal niatnya sudah dari awal bulan.


"ini bukan tentang keluarga, bukan juga tentang eca, tapi tentang kita"


dua tahun yang lalu, beberapa hari sebelum pagi itu, aku mencari kesana-kemari, pada apapun dan siapapun yang bisa aku jadikan pelampiasan kegelisahan.


kamu datang, bukan lagi sebagai orang aneh yang suka bikin onar sana-sini, tapi sebagai orang yang mau mendengarkan, katamu. menawarkan diri untuk diceritakan dongeng sampai pagi.


jujur, setelah beberapa hari, kita yang biasanya tengkar dan kurang akur jadi semakin sering untuk saling tegur.


pagi itu. kedai kopi. jalan mastrip. 04.00 wib.


aku tau kamu kosong, aku juga kosong. sama sekali tidak ada gambaran bakal sejauh ini, ya kita coba-coba aja buat menjalani, iya kan? mm tapi kalo enggak ya, maaf.


perlahan, banyak yang tidak suka. memangnya saat aku butuh, mereka pada kemana? giliran kita jalan berdua, mereka jadi mata-mata. aku tidak suka, jadi aku tinggalkan mereka semua, udah ya, lagian kalo ceritanya dilanjutkan gak akan selesai-selesai. mereka menyebalkan.


eca masih tidur kok.


dia udah makin gede sekarang, udah jarang tidur siang, maunya main terus, udah lebih suka digendong kamu daripada aku.


ingat nggak? tiap tanggal 15 sebelum eca hidup di perutku? air mata-air mata itu udah gak ada lagi sekarang. karena tuhan udah jawab doa-doa kita lewat eca. dia cantik, aku suka. bibirnya, kamu banget. aku jadi makin suka.

sebenarnya aku bingung mau memperingati hari spesial kita yang mana, hari tunangan? hari pernikahan? pernikahan yang mana? jadi kita pilih hari jadian kita aja, kan kita yang milih tanggalnya, katamu waktu itu.


cepet banget ya? sama, aku juga kaget. merasa belum siap, dari awal pacaran juga kita main-main doang, ke rumah kita masing masing, makin lama makin sering, tiba-tiba nikah. kamu pusing, aku pusing, semuanya pusing. udalah gak mau cerita yang pusing-pusing.


hari ini harusnya hari bahagia. aku bahagia, kamu bahagia nggak?

aku yang suka cari masalah, kamu yang suka lempar-lempar barang kalo lagi marah, kita yang suka berulah, semuanya udah berubah.


orang-orang yang pernah kita sakiti pasti udah lupa sama kita, orang-orang yang sering tinggi satu persatu pergi, nikah rasa pacaran itu juga udah berubah, sekarang udah beneran kayak punya rumah tangga saat ada eca. aku jadi ibu kamu jadi ayah. beneran. kita udah gak pernah lagi main hamil-hamilan kayak dulu. udah gak pernah begadang di pinggir jalan, main kartu di trotoar tiap malam, mabuk-mabukan di pos satpam perumahan.


dari sisi pikiranku, aku bahagia jalan bareng sama kamu, aku bersyukur tuhan ngasih kamu buat aku. nggak habis pikir, apa yang kamu suka dari aku? sampai kamu rela kehilangan semuanya. hampir semuanya.


aku ingin berterima kasih untuk dua tahun penuh kebahagiaan dan cerita-cerita manis yang gak akan bisa aku lupakan.


"terima kasih untuk lenganmu yang sering merangkul tiba-tiba saat aku masak. untuk tanganmu yang sering menggelitik atau mencubiti tubuhku hingga lebam-lebam. untuk perutmu yang semakin membuncit seperti semangka. untuk air matamu yang berani jatuh di depanku. untuk suaramu yang besar. ketombemu yang lebar. rambutmu yang aneh. dan untuk semua-muanya yang ada pada diri kamu saat ini. terima kasih, sudah menemani nadya sejauh ini. jangan pernah berniat meninggalkan. nanti kita jalan-jalan ya, biar gak bosan. sama eca juga. aku sayang kamu. eca juga."

Komentar

Postingan Populer