dyara's level up
pukul sepuluh malam, dingin angin dan cerah, kamu memaksa keluar dari tubuhku, kenapa? sempit ya? hahaha.
sakitnya itu bikin aku ketawa sampai keluar airmata. ayahmu itu aku jambaki rambutnya, aku cakar tubuhnya, aku tarik bajunya. lucu, tapi sakit. hebat juga ya kamu bisa bikin sakit kayak gitu, gak akan pernah lupa sepanjang hidupku.
dalam tulisan ini aku ingin kamu tau kalau aku pernah menulis surat untukmu, setidaknya aku sempatkan menulis di hari spesial kita. semoga segala tulisan semacam ini masih bisa dibuka setidaknya sampai kamu lancar membaca dan memahami perasaan dalam tulisan seseorang.
bahasa tulisan itu anakku, lebih sulit dipahami apabila salah meletakkan tanda baca. barangkali aku sering salah membuat tulisan karena keterbatasanku dalam menulis, semoga kamu tidak salah paham dalam memaknainya.
aku menyayangimu, sejak kamu ada di dalam perut. tapi waktu udah berjalan begitu cepatnya sekarang. tiba-tiba kandunganku sudah sembilan bulan dan sekarang adalah enam belas juli pukul sepuluh malam saat kamu mencoba membunuhku dengan cara yang sangat sempurna, anakku.
mataku panas, aku lapar dan kepalaku pusing, tapi sakit yang kamu bikin itu melebihi segala keinginanku untuk tidur, makan, dan melakukan hal-hal lain yang bisa membuatku merasa lebih tenang. aku kurang hapal tentang siapa-siapa saja yang bekerja di balik layar, orang-orang itu datang silih berganti untuk sekadar mengetahui keadaan kita berdua. aku merasai bahwa aku orang paling lemah dalam menahan rasa sakitnya melahirkan. kalau dijelaskan, seperti kesetrum listrik tegangan tinggi, lalu hilang, kesetrum lagi, hilang lagi. seperti itu terus, sampai merasa kehilangan tenaga. akhirnya orang-orang itu mengantar kita ke pusat kes mas apalah itu. pukul lima pagi, kita sampai. aku bosan menceritakan proses pembukaan satu persatu yang seperti kesetrum itu.
ayahmu itu mau pingsan katanya, agak sakit hati karena ayahmu keluar dari ruang persalinan di saat kamu hampir muncul ke permukaan bumi, tapi aku maklum. daripada dia pingsan beneran kan berabe urusannya. pukul dua belas nol-nol, kamu lahir. aku nggak merasa lemah lagi, aku nggak kehilangan tenaga lagi, aku nggak nangis lagi, aku dijahit, tapi tertawa. sesuatu misterius yang suka menendang di perutku akhirnya bisa terlahir sebagai manusia yang sempurna, perempuan.
perempuan mungil, pasca melahirkan, sempat selama hampir dua minggu aku gak bisa berjalan karena ada sedikit cidera. dan selama itu hatiku hancur karena belum bisa gendong kamu. memang sesedih itu rasanya. sekian banyak drama yang terjadi sebelum kamu hadir, tentu masih banyak lagi drama yang muncul setelah kamu lahir. memaksamu tinggal bersamaku, mengatasi sakit-sakitmu, sakit-sakit ayahmu, sakit-sakitku, dan aku akan selalu ada waktu untuk menangisi baik buruknya keadaan kita bertiga. kamu yang susah ditebak, susah makan, susah dipakaikan baju, susah tidur siang, dan susah-susah yang lain, sudah menjadi makanan keseharianku sampai-sampai kualahan mengatur waktu. aku tidak pernah membuat jadwal karena akan selalu molor bila direncanakan.
harusnya aku mencatat kapan kamu mulai bisa tengkurap, merangkak, duduk, dan berdiri, sampai saat ini sudah mulai belajar berjalan, aku sedikit menyesal karena momen itu hanya berakhir di memori ingatan. hari ini gigimu ada lima. tiga atas, dua bawah. sudah tidur, makanya aku menulis. besok itu tepat satu tahun umur kamu. artinya, kita udah melewati huru-hara kekeluargaan selama satu tahun. gak terasa, kamu udah gede aja. di tahun pertama ini, aku masih melihatmu sebagai bayi yang paling aku sayangi, sebentar lagi pasti sudah bisa jalan, lama-lama sudah bisa minta mainan, bisa bicara, bisa bermain, punya banyak teman, lalu sekolah, kuliah, menikah. lalu kamu akan ikut suamimu nanti. kalau boleh meminta, aku ingin kamu menemaniku saja. menjadi anakku yang mungil dan cerewet. bimbang rasanya setelah aku menyicipi rasanya menjadi seorang ibu, aku ingin mendampingimu saja, sepanjang waktu mendengarkan semua kisah hidup yang kamu ceritakan kelak. sebelum kamu merasakan seperti apa rasanya menikah dan hamil, lalu melahirkan.
nanti kamu ulang tahun, bagiku adalah hari menyedihkan karena telah berkurang umurmu satu tahun dari catatan yang telah disiapkan tuhan. terima kasih untukmu, telah sudi memberiku pelajaran banyak banget sebagai bekalku menjadi seorang ibu, aku hanya bisa berharap berapapun usia yang telah disiapkan tuhan untukmu, semoga bisa membuatmu cerah sepanjang hidupmu, bisa melewati segala masalahmu, bisa melawan ketidakadilan bagi dirimu, bisa tegas dalam menentukan segala keputusanmu, konsisten menjaga dirimu, menyayangi dirimu, dan membahagiakan kehidupanmu.
kamu, adalah hal yang paling aku dambakan, keinginanku yang dikabulkan tuhan. aku yang menantikanmu, aku yang mengharapkanmu hadir. tapi sekiranya ada perkataan yang tidak enak di dengar, atau perlakuan yang tidak wajar dariku atau siapapun, itu murni kesalahanku, dan kamu tetap akan menjadi anakku, tidak akan ada yang bisa mengubah hal itu. aku sayang kamu.
23.29
16 Juli 2022
Komentar
Posting Komentar