Senjaku di kampus kala itu
Daun-daun kering berserakan
Memenuhi paving-paving di taman
Sedikit banyak dapat kurasakan
Betapa pedihnya disia-siakan
Senja
hadir memancarkan senyuman
Seakan
menghibur hati yang penuh tangisan
Mungkinkah
senjanya mau untuk disamakan?
Agar
tersenyum jua hatinya penuh ketenangan
Satu memori tersangkut di pohon-pohon itu
Ditemani angin yang selalu merayu
Awan-awan gelap mulai mengganggu
Menceritakan segala kerinduanku padamu
Lampu-lampu kampus mulai menyala
Pohon itu bernyanyi dengan merdunya
Aku
yang selalu menantimu entah siapa
Hanya bisa terdiam sesekali tertawa
Aku yang selalu bercanda dengan malam
Berusaha menutupi kisahku yang kelam
Menggunakan berbagai topeng-topeng kejam
Karena aku tau manusia tak akan bisa sebijak alam
Komentar
Posting Komentar